Macam-macam Hidayah:
1. Hidayah Wijdan, potensi naluria yang Allah SWT tanamkan pada manusia untuk bisa mempertahankan kehidupannya. Hidayah ini bersifat bawaan (potensi naluria/insting) yang diperoleh manusia sejak dilahirkan.Hidayah ini juga diberikan oleh Allah pada semua makhluk hidup(tumbuhan,hewan,manusia) pohon tumbuh keatas mencari sinar matahari, anak ayam dan anak bebek sama2 dierami induk yang sama, ketika menetas bebek akan mencari air dan anak ayam akan mematok2 cari makan.
Pada HIDAYAH WIJDAN ini manusia kalah dengan hewan ,bayi yg baru lahir tdak bisa mempertahankan hidupnya sendiri tanpa bantuan orangg laen.
2. Hidayah Hawas wal Masya'ir, yaitu kemampuan inderawi seperti kemampuan merasakan manis, pahit, panas, dingin dll.
pada Hawas wal Masya'ir manusia masih kalah dengan binatang. Ada binatang yang memiliki ketajaman mata melebihi manusia, ada binatang yang mampu mendengarkan suara2 yg tak mampu didengar manusia, dst.
3. Hidayah 'Aqli, yaitu kemampuan berpikir, kemampuan untuk memahami fenomena, memberikan persepsi, memberikan makna pada realita yang tertangkap oleh indera.Akal member kemampuan utk membedakan yang baik dan yang buruk.yang benar dan yang salah. Hanya manusia yang diberi hidayah akal ini,sehingga manusia bisa membedakan baik buruk, benar salah, harta miliknya atau bukan,
Hewan tak dikaruniai hidayah akal sehingga tidak bisa membedakan apakah rumput yang dimakan oleh kambing adalah rumput milik majikannya, atau bukan.
Namun dalam kenyatannya dengan hidayah akal inipun belum cukup. Banyak manusia yg tetap melanggar apa yang sebenarnya diketahuinya tidak baik, tidak benar,tidak halal. Tetapi tetep nekat melakukannya.
4. Hidayah Ad-Din, yaitu berupa petunjuk2 ajaran agama, fungsinya untuk membantu keterbatasan akal. Agama berfungsi memberikan arahan-arahan yang mampu melampaui keterbatasan akal manusia "Sesungguhnya kewajiban Kami-lah memberi petunjuk," (QS. Al-Lail, 92:12). Ada 2 macam hidayah Ad-Din:
Hidayah AD-DIN memberikan kekuatan untuk mampu melakukan apa yang diyakini benar dan mencegah apa yang seharusnya tidak dilakukan. Kekuatan inilah yang disebut TAUFIQ
a. Hidayah Dilalah, yaitu petunjuk-petunjuk hidup yang termaktub dalam kitab suci Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Hidayah agama disini berada dalam konteks sebuah ilmu yang bisa diakses oleh siapapun (baik muslim atau kafir) melalui proses belajar, dengan petunjuk-petunjuk keilmuan yang melalui akal dan alat indera. Allah SWT akan memberikan hidayah dilalah kepada semua manusia yang mau memperajari ajaran-ajaran-Nya yang termaktub dalam kitab suci-Nya. Karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk mengatakan bahwa saya belum mendapat hidayah, padahal Allah SWT telah menyediakan hidayah itu dalam kita suci-Nya.
b. Hidayah Taufiq, yaitu suatu kekuatan yang Allah SWT berikan pada manusia untuk mengamalkan dengan sungguh-sungguh apa yang telah diketahuinya. Dengan kata lain, hidayah taufiq adalah hidayah dilalah yang kita amalkan. Hidayah taufiq merupakan hidayah yang sangat mahal, tetapi Allah berjanji kepada manusia akan memberikan hidayah-Nya kepada orang-orang yang sungguh-sungguh berjuang di jalan-Nya, berjuang untuk konsisten taat pada aturan-Nya di dalam mencapai tujuannya
Upaya Meraih Hidayah Taufiq
Hidayah dilalah bisa diraih melalui proses belajar. Lalu bagaimana upaya kita untuk meraih hidayah taufiq?
1. Berdo'a, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah, 2:186 dan QS. Al-Mu'min, 40:60. Kandungan do'a QS. Ali-Imran, 3:8.
2. Riyadhah Ruhiyyah/latihan spritual, yaitu dengan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya dan menjauhi syirik. Misalnya qiyamul lail, shaum sunnah, shadaqah, menghadiri majelis ta'lim, shalat2 sunnah, pengendalian nafsu.
3. Bergabung dengan linkungan yang kondusif. Lingkungan memegang peranan penting dalam pembentukan karakter kita (QS. Al-Kahfi, 18:28). Kandungan doa QS. Asy_Syu'araa, 26:83.
4. Memperbanyak amal shaleh, setiap amal shaleh yang ikhlas dan sesuai dengan tuntunan adalah sebagai Tazkiyatun Nufus (QS. Maryam, 19:76).
No comments:
Post a Comment