Pola kebiasaan makan orang Indonesia selama ini adalah memakan buah-buahan setelah makanan utama. Istilahnya adalah cuci mulut. Adakah yang salah ?
Dalam konsep food combining, pola seperti ini adalah sangat salah. Yang benar adalah makan buah duluan, barulah setelah itu makan makanan utama. Upayakan makan buah terlebih dahulu. Setengah jam kemudian atau lebih barulah makan makanan utama.
Mengapa demikian ?
Karena makan buah-buahan setelah makan utama akan merusak makanan utama yang telah anda makan. Dan juga mengurangi “daya cerna” perut terhadap makanan utama tersebut.
Begini penjelasannya. Buah-buahan adalah jenis makanan yang paling mudah dicerna. Hanya dalam tempo setengah (1/2) jam saja sudah selesai di ’kunyah’ oleh lambung. Seterusnya akan melanjutkan perjalanan-nya ke usus halus untuk diserap gizinya.
Sebaliknya, karbohidrat lebih lama dicerna di lambung. Lebih kurang selama dua jam. Yang lebih lama lagi adalah protein. Bisa sampai empat (4) jam berada di lambung dalam upaya lambung ‘mengunyah’ dan mencernanya.
Apabila buah dimakan duluan, dalam waktu setengah jam saja sudah selesai dicerna lambung dan melanjutkan perjalanan-nya ke usus halus. Maka lambung sudah relatif kosong dan siap menerima tugas selanjutnya yaitu mengunyah makanan utama.
Sebaliknya yang terjadi, apabila makanan utama masuk duluan, perlu dua (2) jam untuk dicerna di lambung. Belum selesai tugas lambung mencerna (masih ter-engah engah kecapean) mengunyah makanan utama, eh sudah masuk lagi buah-buahan. Tentu ini mengganggu. Apalagi sifat buah ini yang dapat mengganggu pencernaan karbohidrat (merusak) sehingga sebagian gizi makanan utama rusak. Sayang sekali kan ? Makanan yang rusak itu akan menjadi, maaf “beol” yang akhirnya secara sia-sia akan dibuang pada esok paginya.
Buah realtif sederhana unsur gizinya sehingga gampang dicerna dan diserap oleh usus. Apabila dua jenis makanan secara bersamaan masuk ke dalam sistem pencernaan maka yang lebih gampang dicerna akan diserap duluan. Yang berat akan terganggu penyerapannya dan bahkan sebagian tidak terserap. Ya itu tadi, tersia-sia jadi ‘beol” dan dibuang besok pagi.
No comments:
Post a Comment