SETIAP SAAT ALLAH MEMANGGIL KITA
Sejatinyalah, Allah memanggil kita setiap saat, setiap waktu untuk menghadapnya. Panggilan Allah ada 3 macam.
YANG PERTAMA :
Allah memanggil kita setiap hari melalui kumandang Adzan. Kita dipanggil untuk menghadapnya melalui shalat, bermunajat kepada sang pemberi segalanya. Tapi berapa banyak orang yang mendengar panggilan itu dengan memunaikannya. Berapa banyak lagi yang mendengar seruan itu tapi menunda untuk menunaikan. Berapa banyak yang mendengar panggilan adzan tetapi pura2 tidak mendengar. Dan berapa banyak yang tidak mau mendengar, apalagi menunaikan panggilan itu. Termasuk golongan Manakah diri kita saat Allah memanggilnya dengan seruan adzan.
YANG KEDUA :
Allah memanggil kita untuk menjadi "tamu Allah" hadir ke Baitullah. Panggilan yang ini Allah cukup memberikan isyarat saja. Barang siapa telah dicukupkan hartanya untuk beribadah Haji, maka sebenarnya itu isyarat panggilan Allah untuk menunaikan ibadah haji. Maka barang siapa yang telah memiliki cukup harta untuk berhaji,tunaikanlah karena itu panggilan Allah.
Tapi seberapa banyak saudaraku yang sebenarnya memiliki harta berlebih, tetapi belum merasa dipanggil untuk berhaji.Membeli mobil baru mejadi lebih penting baginya, membeli rumah, tanah yang sebenarnya juga tidak ditempati malah menjadi prioritas yang katanya berinvestasi. Padahal, berinvestasi akherat adalah jauuuh lebih menjanjikan, karena Allah yang akan melipatgandakannya.
YANG KETIGA:
Panggilan Allah yang langsung untuk menghadap yaitu kematian. Akankah kita akan menunggu panggilan yang ketiga,.....tanpa sesuatu persiapan yang kita lakukan , tanpa pernah menghiraukan panggilan2 Allah sebelumnya ???
jawabnya ada dalam diri kita.
( disarikan dari pengajian pamit haji p.bambang)
Sejatinyalah, Allah memanggil kita setiap saat, setiap waktu untuk menghadapnya. Panggilan Allah ada 3 macam.
YANG PERTAMA :
Allah memanggil kita setiap hari melalui kumandang Adzan. Kita dipanggil untuk menghadapnya melalui shalat, bermunajat kepada sang pemberi segalanya. Tapi berapa banyak orang yang mendengar panggilan itu dengan memunaikannya. Berapa banyak lagi yang mendengar seruan itu tapi menunda untuk menunaikan. Berapa banyak yang mendengar panggilan adzan tetapi pura2 tidak mendengar. Dan berapa banyak yang tidak mau mendengar, apalagi menunaikan panggilan itu. Termasuk golongan Manakah diri kita saat Allah memanggilnya dengan seruan adzan.
YANG KEDUA :
Allah memanggil kita untuk menjadi "tamu Allah" hadir ke Baitullah. Panggilan yang ini Allah cukup memberikan isyarat saja. Barang siapa telah dicukupkan hartanya untuk beribadah Haji, maka sebenarnya itu isyarat panggilan Allah untuk menunaikan ibadah haji. Maka barang siapa yang telah memiliki cukup harta untuk berhaji,tunaikanlah karena itu panggilan Allah.
Tapi seberapa banyak saudaraku yang sebenarnya memiliki harta berlebih, tetapi belum merasa dipanggil untuk berhaji.Membeli mobil baru mejadi lebih penting baginya, membeli rumah, tanah yang sebenarnya juga tidak ditempati malah menjadi prioritas yang katanya berinvestasi. Padahal, berinvestasi akherat adalah jauuuh lebih menjanjikan, karena Allah yang akan melipatgandakannya.
YANG KETIGA:
Panggilan Allah yang langsung untuk menghadap yaitu kematian. Akankah kita akan menunggu panggilan yang ketiga,.....tanpa sesuatu persiapan yang kita lakukan , tanpa pernah menghiraukan panggilan2 Allah sebelumnya ???
jawabnya ada dalam diri kita.
( disarikan dari pengajian pamit haji p.bambang)
No comments:
Post a Comment